Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil
Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil merupakan dua hukum bacaan yang berbeda. Akan dibahas satu per satu.
Pertama, Mad Wajib Muttashil. Secara bahasa, Mad Wajib Muttashil terdiri dari tiga kata yakni Mad, Wajib, dan Muttashil.
Mad artinya panjang, Wajib artinya harus atau wajib, dan Muttashil artinya tersambung. Secara istilah, Mad Wajib Muttashil adalah apabila Mad bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata (sambung). Cara membacanya adalah dengan membaca panjang sekitar 4 atau 5 harakat.
Mad Jaiz Munfashil
Kedua, Mad Jaiz Munfashil. Secara bahasa, Mad Jaiz Munfashil terdiri dari 3 kata yakni Mad, Jaiz, dan Munfashil. Mad artinya panjang, Jaiz artinya boleh, dan Munfashil artinya terpisah. Secara istilah, Mad Jaiz Munfashil adalah apabila Mad bertemu dengan huruf hamzah di lain kata (terpisah).
Cara membaca nya adalah dengan membaca panjang sekitar 4 atau 5 harakat. Namun yang dipilih, baik untuk Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil, adalah 4 harakat nya.
Contoh-Contoh Mad Wajib Muttashil
Contoh-contoh hukum bacaan Mad Thabi'i sangat banyak dan mudah ditemukan dalam al-Quran. Selama syarat-syarat Mad Thabi'i terjadi, maka disitulah terdapat hukum bacaan Mad Thabi'i. Atau ringkasnya, alif sebelum fathah, ya' sukun sebelum kasrah, dan wawu sukun sebelum dhammah.
Contoh Mad Wajib Muttashil dalam QS Al-Baqarah ayat 6 :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Contoh Mad Wajib Muttashil dalam QS Al-Baqarah ayat 16 :
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
Contoh Mad Wajib Muttashil dalam QS Al-Baqarah ayat 22:
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Contoh-Contoh Mad Jaiz Munfashil
Contoh Mad Jaiz Munfashil dalam QS Al-Baqarah ayat 9 :
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Contoh Mad Jaiz Munfashil dalam QS Al-Baqarah ayat 11 :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
Contoh Mad Jaiz Munfashil dalam QS Al-Baqarah ayat 12 :
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
Tanya Jawab
Q : Mengapa dinamakan "Muttashil" dalam Mad Wajib Muttashil dan menggunakan "Munfashil" dalam Mad Jaiz Munfashil?
Q : Mengapa dinamakan "Muttashil" dalam Mad Wajib Muttashil dan menggunakan "Munfashil" dalam Mad Jaiz Munfashil?
Q : Mengapa dinamakan "Wajib" dalam Mad Wajib Muttashil dan menggunakan "Jaiz" dalam Mad Jaiz Munfashil?
A : Dinamakan Wajib (harus) karena para Imam Qira'at sepakat untuk cara membaca Mad Wajib Muttashil lebih dari Mad Thabi'i. Sedangkan dinamakan Jaiz (boleh) karena para Imam Qira'at tidak bersepakat atau beberapa ada yang membaca panjang lebih dari Mad Thabi'i dan ada juga yang membaca seperti panjangnya Mad Thabi'i
Q : Cara membaca Mad Jaiz Munfashil adalah memanjangkan 4 atau 5 harakat. Lalu mengapa dalam prakteknya, kadang terdengar ada yang membaca dengan panjang seperti Mad Thabi'i?
A : Cara membaca Mad Jaiz Munfashil memang 4 atau 5 harakat. Seperti yang disinggung dalam pertanyaan sebelumnya, beberapa Imam Qira'at berbeda dalam memanjangkan Mad Jaiz Munfashil. Yang populer adalah membaca Mad Jaiz Munfashil sekitar 4 atau harakat dengan mengikuti thariq Syathibi.
Dengan kata lain, yang membaca Mad Jaiz Munfashil dengan panjang bukan 4 atau 5 harakat, melainkan membacanya dengan 2 harakat maka itu bukan thariq Syathibi melainkan thariq-thariq yang lain.