Idgham Mutamatsilain
Penjelasan
Secara bahasa, Idgham Mutamatsilain terdiri dari dua kata yaitu Idgham dan Mutamatsilain. Idgham artinya memasukkan, sedangkan Mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Dalam beberapa literatur, Idgham Mutamatsilain secara lengkap disebut Idgham Mutamatsilain Shaghir.
Secara istilah Ilmu Tajwid, Idgham Mutamatsilain adalah memasukkan huruf pertama yang sukun ke dalam huruf kedua yang berharakat, dimana kedua huruf tersebut merupakan dua huruf yang sama. Misalnya ta sukun bertemu ta atau dal sukun bertemu dal.
Atau dengan kata lain, apabila terdapat dua huruf yang sama, dengan syarat huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat, maka hukum bacaan nya adalah Idgham Mutamatsilain. Cara membaca nya dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua, seolah huruf kedua bertasydid.
Contoh-Contoh
Perhatikan kata yang diberi warna merah. Di dalamnya terdapat hukum bacaan Idgham Mutamatsilain:
1. QS Al-Baqarah ayat 16 (ta bertemu ta)
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
2. QS An-Nisa ayat 78 (kaf bertemu kaf)
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
3. QS Al-Maidah ayat 61 (dal bertemu dal)
وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَقَد دَّخَلُوا بِالْكُفْرِ وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ
4. QS Al-A'raf ayat 95 (wawu bertemu wawu)
ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّىٰ عَفَوا وَّقَالُوا قَدْ مَسَّ
5. QS Al-Isra ayat 33 (fa bertemu fa)
وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِف فِّي الْقَتْلِ
6. QS Al-Anbiya ayat 87 (dzal bertemu dzal)
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ
7. QS An-Naml ayat 28 (ba bertemu ba)
اذْهَب بِّكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
8. QS Al-Baqarah ayat 60 (ba bertemu ba)
وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ
9. QS An-Nahl ayat 76 (Ha bertemu Ha)
وَهُوَ كَلٌّ عَلَىٰ مَوْلَاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّههُّ لَا يَأْتِ بِخَيْرٍ
10-12. QS Al-Maidah ayat 93 (wawu bertemu wawu, wawu bertemu wawu, wawu bertemu wawu)
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوا وَّآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوا وَّآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوا وَّأَحْسَنُوا
13. QS Al-Kahfi ayat 78 (ain bertemu ain)
سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا
14. QS Al-Fajr ayat 17 (lam bertemu lam)
كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ
15. QS Al-Baqarah ayat 88 (lam bertemu lam)
وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَل لَّعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَّا يُؤْمِنُونَ
16. Al-An'am ayat 19 (lam bertemu lam)
17. QS Al-Kahfi ayat 75 (lam bertemu lam)
قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
18. QS Al-Fath ayat 16 (lam bertemu lam)
قُل لِّلْمُخَلَّفِينَ مِنَ الْأَعْرَابِ
19. QS Al-Maidah ayat 100 (lam bertemu lam)
قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ
20. QS Al-An'am ayat 50 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَائِنُ اللَّهِ
21. QS Al-An'am ayat 56 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ
22. QS Al-An'am ayat 90 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا
23. QS Al-An'am ayat 145 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ
24. QS Al-A'raf ayat 188 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا
25. QS At-Taubah ayat 94 (lam bertemu lam)
قُل لَّا تَعْتَذِرُوا لَن نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ
26. QS Yunus ayat 49 (lam bertemu lam)
قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا
27. QS An-Nur ayat 53 (lam bertemu lam)
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ أَمَرْتَهُمْ لَيَخْرُجُنَّ ۖ قُل لَّا تُقْسِمُوا
28. QS Shad ayat 8 (lam bertemu lam)
بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ مِّن ذِكْرِي ۖ بَل لَّمَّا يَذُوقُوا عَذَابِ
29. QS Al-Mulk ayat 21 (lam bertemu lam)
بَل لَّجُّوا فِي عُتُوٍّ وَنُفُورٍ
30. QS Al-Muddatsir ayat 53 (lam bertemu lam)
كَلَّا ۖ بَل لَّا يَخَافُونَ الْآخِرَةَ
31. QS Al-Ahzab ayat 28 (lam bertemu lam)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ
32. QS Al-Hujurat ayat 17 (lam bertemu lam)
يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُم
33. QS Al-Anfal ayat 74 (wawu bertemu wawu)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوا وَّنَصَرُوا
34. QS Al-Hujurat ayat 12 (ba bertemu ba)
وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا
35. QS Al-Anbiya ayat 74 (ta bertemu ta)
وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَت تَّعْمَلُ الْخَبَائِثَ
Tanya Jawab
Q : Apa perbedaan nama hukum bacaan antara Idgham Mutamatsilain dengan Idgham Mutamatsilain Shaghir?
A : Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari kedua nama itu. Tambahan kata Shaghir di Idgham Mutamatsilain Shaghir adalah untuk menunjukkan kondisi pertemuan dua huruf tersebut, dimana huruf pertama sukun dan huruf kedua hidup.
Q : Apakah semua huruf, dengan ketentuan yang sama di atas, bisa dihukumi menjadi Idgham Mutamatsilain?
A : Terdapat beberapa pengecualian. Di dalam al-Quran, beberapa huruf dengan kondisi yang sama bisa dihukumi Idgham Mutamatsilain. Namun beberapa huruf lain tidak. Setidaknya ada 3 huruf di dalam al-Quran yang tidak dihukumi Idgham Mutamatsilain, meskipun syaratnya terpenuhi.
Huruf pertama adalah wawu. Apabila wawu sukun bertemu wawu maka belum bisa dipastikan Idgham Mutamatsilain. Perlu diperhatikan wawu sukun nya apakah wawu mad atau wawu lin. Jika wawu sukun nya berupa mad, maka tidak dapat dihukumi Idgham Mutamatsilain. Misalnya dalam QS Al-Kahfi ayat 107
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا
Sebaliknya, jika wawu sukun nya merupakan wawu lin maka dapat terjadi hukum bacaan Idgham Mutamatsilain. Misal nya dalam QS Al-Muthaffifin ayat 3 berikut ini :
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
Huruf kedua adalah ya. Sama hal nya dengan wawu. Apabila ya sukun bertemu ya maka perlu diperhatikan ya sukun nya terlebih dahulu. Jika ya sukun berupa mad maka tidak terjadi hukum bacaan Idgham Mutamatsilain, misalnya dalam QS Al-Balad ayat 14
أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ
Huruf ketiga adalah ha yang di saktah. Terdapat pertemuan antara ha sukun dengan ha berharakat dalam QS Al-Haqqah ayat 28 - 29. Namun menurut qiraah Hafs dari jalur Syathibi, kedua ayat ini tidak bisa disambung karena dibaca saktah. Jika tidak disambung, maka tentu tidak bisa terjadi Idgham Mutamatsilain. Namun jika ha nya bukan ha saktah maka bisa dihukumi Idgham Mutamatsilain.
Q : Mengapa Idgham Bi Ghunnah, Idgham Bila Ghunnah, dan Idgham Syafawi (Idgham Mimi) tidak dimasukkan dalam satu bab Idgham ini?
A : Sebenarnya, jika mengikuti kaidah atau syarat Idgham Mutamatsilain maka yang bisa masuk kemungkinan adalah Idgham Bi Ghunnah dan Idgham Syafawi (Idgham Mimi). Idgham Bila Ghunnah tidak bisa karena tidak sesuai kaidah nya (yaitu dua huruf yang sama).
Idgham Syafawi bisa masuk karena bertemunya mim sukun dengan mim. Sedangkan Idgham Bi Ghunnah hanya untuk huruf nun yaitu bertemunya huruf nun sukun dengan nun. Alasan tidak digabungkan kedua hukum tersebut adalah karena adanya dengung atau ghunnah.
Sebagaimana diketahui, cara membaca Idgham Mutamatsilain adalah dengan memasukkan huruf pertama ke dalam huruf kedua. Jika kedua hukum atau kedua huruf tersebut (mim dan nun) tetap dinamakan Idgham Mutamatsilain maka bisa ditambahi kata Ghunnah menjadi Idgham Mutamatsilain Ma'al Ghunnah.