Secara bahasa, Idgham Syamsi terdiri dari dua kata : Idgham dan Syamsi. Idgham artinya memasukkan, sedangkan Syamsi artinya (sebangsa) matahari. Ada juga yang menamakan nya menjadi Idgham Syamsiyah.

Secara istilah Ilmu Tajwid, Idgham Syamsi adalah apabila lam ta'rif atau al bertemu dengan salah satu huruf Syamsi, yang jumlah nya ada 14 huruf hijaiah. Keempat belas huruf tersebut terkumpul dalam kalimat di bawah ini :

Berikut ini adalah 14 huruf Idgham Syamsi secara urut:

Lalu bagaimana cara membaca hukum bacaan Idgham Syamsi? Cara membacanya adalah dengan memasukkan lam ta'rif atau al ke dalam salah satu huruf Syamsi. Biasanya, di dalam mushaf, lam ta'rif atau al nya Idgham Syamsi tidak diberi harakat dan huruf setelahnya diberi tanda tasydid.

1. QS An-Nas ayat 1 (al bertemu nun)

2. QS Al-Adiyat ayat 10 (al bertemu shad)

3. QS At-Takwir ayat 1 (al bertemu syin)

Q : Mengapa ketika lam ta'rif bertemu huruf Syamsi dibaca Idgham?

A : Lam Ta'rif bertemu huruf Syamsi dibaca Idgham karena makhraj huruf lam ada yang sama, sejenis, dan berdekatan dengan makhraj huruf-huruf Syamsi.

Q : Mengapa dinamakan Syamsi dalam hukum bacaan Idgham Syamsi?

A : Syamsi artinya (sebangsa) matahari. Dinamakan Syamsi karena perumpamaan. Lam ta'rif diumpamakan sebagai cahaya bintang. Cahaya bintang akan tidak terlihat jelas (Idgham) jika bersanding dengan matahari (Syamsi) maka itulah dinamakan Idgham Syamsi.

Q : Mengapa dinamakan Idgham Syamsi, bukan Idgham Syamsiyah?

A : Istilah Syamsi dan Syamsiyah masing-masing terdapat dalam buku-buku Tajwid. Namun istilah Syamsi dan Syamsiyah (masih merujuk pada buku-buku Tajwid) dipasangkan sesuai kata sebelumnya. Syamsi disandarkan pada Idgham (Idgham Syamsi), sedangkan Syamsiyah disandarkan pada al atau lam ta'rif (al Syamsiyah).