السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ، مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، [وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتأْخِرِينَ] أَسْاَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
"Assalamu 'alaykum ahlad-diyaari minal-mu'miniina walmuslimiin, wa-innaa in syaa al-laahu bikum laahiquun, nas-alul-laaha lanaa walakumul-'aafiyah."
“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penghuni kubur dari orang-orang mu’min dan muslim, dan sesungguhnya kami Insya Allah akan menyusul kalian (Semoga Allah merahmati orang yang mendahului diantara kita dan mereka yang menyusul kemudian). Aku memohon kepada Allah untuk kami dan kalian keselamatan“. (HR. Muslim 2/671, Ibnu Majah dan lafaznya dari dia: 1/494 dari Buraidah radiyallahu 'anhu, dan diantara dua tanda kurung adalah hadits Aisyah radiyallahu 'anha dalam riwayat Muslim: 2/671).