اَلْـحَمْدُ للهِ الَّذِي عَافَانِي مِـمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِـمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Alhamdulillaahilladzi 'aafaanii mimmabtalakabih Wa fadh dzolaniii 'alaa katsiirim mimman kholaqo tafdhiila”.

“Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wahuwas sami’ul alim”.

“A’uuzdu bikalimaatillahittammaati min syarri maa kholaqo”.

“(segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari musibah yang menimpamu, serta memberikan kelebihan kepadaku atas sekian banyak ciptaan-Nya), niscaya Allah akan menghindarkannya dari musibah tersebut sepanjang hayatnya, walau bagaimanapun keadaannya”.(HR. Tirmidzi: 3431 dan Ibnu Majah: 3898)

“Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang memudharatkannya” (HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388)

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya) niscaya tidak akan ada yang memudharatkannya” (HR. Tirmidzi: 3437, dan An Nasai: 5433)”