Menyebarkan Salam

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُم عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُم، أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ.

ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الْإِيمَانَ: الْإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ، وَبَذْلُ السَّلاَمِ لِلْعَالَمِ، وَالْإِنْفَاقُ مِنَ الإِقْتَارِ.

"Qaala Rasuulullaahi shallallaahu 'alaihi wasallam : laatadkhulul jannata hatta tukminu, walaa tukminuu hattaa tahabbu, awalaa adullukum 'alaa syai-in idzaa fa'altumuuhu tahaababtum, afsyus-salaama bainakum"

"Tsalaatsun man jama 'ahunna faqad jama'al iimaan: al inshoofu min nafsik, wabadz lus-salaami lil 'aalam, wal infaaqu minal iqtaar"

"Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Kamu tidak akan masuk Surga hingga kamu beriman, kamu tidak akan beriman secara sempurna hingga kamu saling mencintai. Maukah kamu kutunjukkan sesuatu, apabila kamu lakukan akan saling mencintai? Sebarkan ucapan salam di antara kalian.” (HR. Muslim: 1/74, begitu juga imam yang lain. lafazh muslim: (laa tadkhuluuna...) ).

“Ada tiga perkara, barang siapa yang bisa mengerjakannya, maka sungguh telah mengumpulkan keimanan: 1.Berlaku adil terhadap diri sendiri; 2.Menyebarkan salam ke seluruh penduduk dunia; 3.Berinfak dalam keadaan fakir.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari: 1/82, dari hadits ‘Amar secara mauquf muallaq).