لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
lā uqsimu bihāżal-balad
Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
wa anta ḥillum bihāżal-balad
dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ
wa wālidiw wa mā walad
dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ
laqad khalaqnal-insāna fī kabad
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ
a yaḥsabu al lay yaqdira 'alaihi aḥad
Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ
yaqụlu ahlaktu mālal lubadā
Dia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ
a yaḥsabu al lam yarahū aḥad
Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ
a lam naj'al lahụ 'ainaīn
Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
wa lisānaw wa syafataīn
dan lidah dan sepasang bibir?
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ
wa hadaināhun-najdaīn
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ
fa laqtaḥamal-'aqabah
tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ
wa mā adrāka mal-'aqabah
Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍۙ
fakku raqabah
(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ
au iṭ'āmun fī yaumin żī masgabah
atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ
yatīman żā maqrabah
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ
au miskīnan żā matrabah
atau orang miskin yang sangat fakir.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ
ṡumma kāna minallażīna āmanụ wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-mar-ḥamah
Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ
ulā`ika aṣ-ḥābul-maimanah
Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْئَمَةِۗ
wallażīna kafarụ bi`āyātinā hum aṣ-ḥābul-masy`amah
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ
'alaihim nārum mu`ṣadah
Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.